Lu Ban juga terkenal karena prestasinya setelah menaklukan Negara Chu.
Menurut tradisi, dia bertanggung jawab untuk beberapa penemuan seperti yang tercatat pada Mozi bab 49 dan 50:
Tangga awan - tangga pengimbang untuk pengepungan gesit.
Jepitan kait dan pemukul - perahu pengimplementasi yang digunakan pada saat perang angkatan laut.
Pesawat layang yang terbuat dari kayu - Pesawat layang yang terbuat dari kayu tanpa tenaga mesin. Dapat melayang di udara selama tiga hari, dan terkait dengan pembuatan layangan kuno.
Masih ada juga penemuan yang amat berkontribusi lainnya, seperti alat untuk penguburan, kereta kayu yang memakai tenaga kuda dan kusir, dan beberapa penemuan berbahan kayu lainnya yang dapat dilihat dari berbagai teks yang pada masa selanjutnya membuat Lu Ban dikenal sebagai seorang empu:
Kitab Garis Keturunan (世本), ditulis pada sekitar abad ke-3 SM.
Kisah yang Menakjubkan (述 异 记), ditulis pada sekitar abad ke-5 oleh Ren Fang.
Dokumen Asli Warisan dan Negeri (事物 纪 原), ditulis pada sekitar abad 11 oleh Gao Cheng.
Asal-Usul Penemuan (物 原), ditulis pada sekitar abad 15 oleh Luo Qi.
Risalah Lu Ban (鲁班 经), sebuah teks dikaitkan dengan Lu Ban ditulis antara abad 13-15.
Sejak 1987, “Penghargaan Lu Ban” juga dianugerahkan sebagai penghargaan tertinggi bidang konstruksi di Tiongkok. Sebuah monumen didirikan untuk mengenangnya di Kota Weifang (Dikenal sebagai kota layang-layang), berupa patung Lu Ban setinggi 7.8 meter.
Riwayat Hidup
Lu Ban adalah orang jujur, waktu kecil hidup tidak bahagia. Dia pintar dan cekatan, terampil dalam menciptakan sesuatu. Ketika dia bekerja membuat pagoda Budha, di kota lain, dia membuat sebuah pesawat layang dari kayu. Kemudian dia mencoba naik pesawat kayu tersebut dan terbang. Akhirnya, dia pun bisa sering-sering pulang kampung dengan naik pesawat kayu tersebut. Namun tidak ada orang yang tahu tentang hal tersebut. Hingga suatu saat, keluarganya mengetahui bahwa istri Lu Ban hamil. Padahal, Lu Ban sedang bekerja dalam waktu lama di luar kota. Setelah didesak oleh mertuanya yang merasa curiga, maka istrinya menceritakan bahwa Lu Ban sering pulang dengan menggunakan pesawat layang kayu tersebut. Ketika perang meletus, Lu Ban juga pernah membuat pesawat layang, dan mengunakannya untuk menyelidiki keadaan militer Negara Song. Selain pesawat layang kayu, dia juga menciptakan layang-layang, payung, gergaji, jembatan, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar