Ukuran Kern dan Bobin/ Koker Trafo.
Minggu, 22 Januari 2023
Sabtu, 22 Januari 2022
Arus Listrik
1. Arus Bolak Balik(AC)
2. Arus Searah (DC)
Sumber Arus Listrik
1. Sumber Arus Listrik AC:PLN, Generator
2. Sumber Arus Listrik DC: Batre, Accu
Besaran Arus Listrik
1. Tegangan (E) - ukuran satuannya Volt (V)
2. Arus (I) - ukuran satuannya Ampere (A)
3. Daya (P) - ukuran satuannya Watt (W)
Rumus hubungan besaran arus listrik
Daya= Tegangan x Arus
P = E x I
atau bisa juga :
W= V x A
Contoh Soal 1:
Lampu=500 Watt
Tegangan= 100 Volt
Arus = ?
Jawab:
W= V x A
500= 100 x A
A= W/V =500/100 = 5 A
Contoh Soal 2:
MCB = 4A
Tegangan= 220 V
Berapa Beban Maksimum Yang Bisa dihadapi oleh MCB ?...
Jawab:
P= E x I
P=220 x 4
= 880 Watt.
Kamis, 20 Januari 2022
Pitutur Bilangan Jawa
●Dalam bahasa Indonesia urutan bilangan diucapkan :
Dua Puluh Satu,
Dua Puluh Dua,...s/d
Dua Puluh Sembilan.
●Dalam bhs Jawa tidak diberi nama
Rongpuluh Siji,
Rongpuluh Loro, dst;
Melainkan
Selikur,
Rolikur,...
Songo Likur.
●Di sini terdapat satuan LIKUR
Yang merupakan kependekan dari LIngguh KURsi, artinya duduk di kursi.
Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “TEMPAT DUDUKNYA”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya; apakah sebagai pengusaha, pegawai, pedagang, seniman, penulis dan lain sebagainya.
●Namun ada penyimpangan di atas penyimpangan tadi.
Bilangan 25 tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE.
SELAWE (SEneng-senenge LAnang lan WEdok).
Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan.
Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten).
●Bilangan selanjutnya sesuai dengan pola :
Telung Puluh,
Telung Puluh Siji,
Telung Puluh Loro, dst.
Tapi ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50.
Setelah Sepuluh,
Rongpuluh,
Telung Puluh,
Patang puluh,
mestinya Limang Puluh.
Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET.
Pasti ada sesuatu di sini...
SEKET (SEneng KEthonan: suka memakai kethu/tutup kepala topi/kopiah). Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala bisa utk menutup botak atau rambut yg memutih karena semirnya habis...
Di sisi lain bisa juga Kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sdh lebih taat beribadah...
Pada usia 50 mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi.
●Setelah sejak umur 25 bekerja keras mencari kekayaan untuk kehidupan dunia, sekitar 25 tahun kemudian, yaitu pada usia 50 perbanyaklah ibadah, untuk bekal memasuki kehidupan akherat yg kekal dan abadi...
●Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK.
SEWIDAK (SEjatine WIs wayahe tinDAK).
Artinya: sesungguhnya sudah saatnya pergi.
Minggu, 16 Januari 2022
Perkelahian Perwira TNI dan POLRI
Selasa, 11 Januari 2022
Saya Menambang Cryptocurrency Gratis
• Pertengahan tahun 2009, saya ditawari seseorang untuk menambang cryptocurrency Bitcoin secara gratis. Saya diamkan. Untuk apa? Bitcoin-nya gratis, tetapi dibutuhkan komputer dengan spesifikasi canggih, harganya (saat itu) Rp35 juta! Unworth it.
• Januari 2011, Bitcoin launching dengan initial price $0.03/BTC yang kalau dirupiahkan menjadi Rp400,- saat itu. Tidak seimbang dgn investasi komputer.
• Lalu, sekitar tahun 2013 harga Bitcoin sudah naik menjadi sekitar $470/BTC. Mau masuk ke pasar (karena masa penambangan gratis sudah berakhir Desember 2010), sudah ketinggian harganya. Tunggu turun dulu, pikir saya.
• Anda tahu berapa harga Bitcoin per hari ini (11 Januari 2022 jam 09:18 WIB)? $41.953,50 atau Rp599.518.762,60/BTC. Turun 39.19% dari harga tertinggi $68.990.90 (tanggal 10 Nop. 2021).
• Mengapa pasar cryptocurrency turun dalam beberapa minggu terakhir ini? Analisis saya pribadi (saya cukup mengetahui pasar modal selama beberapa tahun) adalah para pelaku pasar hendak switch ke cryptocurrency baru yang akan segera launching.
• Apakah saya menyesal? Tebak saja sendiri. Hahaha...
• Sekarang saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Saya tidak membeli cryptocurrency! Saya menambangnya dengan gratis. Sama seperti sewaktu saya ditawari Bitcoin tahun 2009, tetapi sekarang setiap orang dapat menambang dengan menggunakan gadget smartphone saja.
• Pi Network. Diinisiasi oleh DR. Nikolas Kokkalis dari Standford University, saat ini Pi Network sedang membentuk komunitas global (220 negara termasuk Indonesia) dan sudah mencapai lebih dari 35 juta Pioneer di seluruh dunia bersepakat untuk membentuk sebuah cryptocurrency baru calon pesaing Bitcoin.
• Saya mengundang Anda untuk bergabung di Pi Network. Instal aplikasi Pi Network, daftar dengan Telephone Number, isi nama sesuai identitas diri resmi (KTP, Passport). Masukkan kode pengundang: kohlee8888
Caranya:
2. Lalu klik tombol Download
3. Kemudian install seperti biasa.
5. Ada pilihan untuk melanjutkan dengan akun Facebook atau dengan nomor telephone.
Anda bisa memilih salah satu, tetapi saya lebih menyarankan menggunakan nomor telepon dan usahakan nomor telepon anda tidak berganti-ganti.
6. Masukkan noomor telepon anda dan tidak usah menggunakan angka +62 ataupun 0 ya.
7. Pilih password anda dan jangan sampai lupa.
8. Isi nama lengkap anda sesuai KTP dan periksa dengan benar.
Untuk 1 suku kata, contoh untuk nama Paimin.
First Name: Paimin
Last Name: Paimin
Untuk 3 suku kata atau lebih, contoh nama Dendam Kesumat Pribadi,
First Name: Dendam Kesumat
Last Name: Pribadi.
9. Lewati chapta keamanan yang muncul dengan mengeklik gambar yang diminta dengan benar.
10. Masukkan kode pengundang: kohlee8888
Ini sangat penting, karena selain kita dapat menjadi team, juga mampu meningkatkan hasil, saling menjaga keamanan dan mendapatkan informasi penting tentang perkembangan 𝗖ryptocurrency kedepan.
11. Mulai menambang gratis, klik tanda petir hingga menyala berwarna hijau
12. Selamat anda berhasil menambang 𝗖ryptocurrency.
Ulangi klik tanda petir setiap 24 jam sekali. Koneksi internet/ paket data hanya diperlukan saat melakukan klik sekali pada tanda petir. Setelah itu, anda mau keluar/ matikan paket datanya, tidak masalah. Yang penting teruslah menambang setiap hari. Jadikan kegiatan ini sebagai hiburan dan tunggu saat yang tepat, hasil tidak akan menghianati perjuangan.
Salam sukses buat semuanya.
SUKSES
Sabtu, 08 Januari 2022
Dokter Seribu Rupiah
Dokter Seribu Rupiah merupakan julukan untuk dokter F.X Soedanto, sebab ia hanya mengenakan biaya Rp 1.000 bagi setiap pasien yang berobat di kliniknya di Papua.
Fransiskus Xaverius Soedanto, lahir di Kebumen, tahun 1948, adalah seorang dokter di Abepura, Papua yang menjadi terkenal karena melayani pasiennya hanya dengan tarif seribu rupiah.
Ia bahkan menerima pasien yang hanya memberikan ucapan terima kasih sebagai balasan. Karena kemurahan hatinya, ia juga terkenal dengan sebutan Dokter Seribu.
Ketika ditanya mengenai alasannya menjadi Dokter Seribu Rupiah, dia mengatakan tak ingin melihat siapapun tidak bisa berobat ke dokter, hanya karena tidak memiliki uang. Soedanto tulus ingin membantu orang yang kurang beruntung.
Lalu bagaimana Soedanto dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sebagai Dokter Seribu Rupiah? Ia berkata bahwa seperti tertulis di Alkitab bahwa takan mungkin Tuhan akan membiarkan anaknya kelaparan. Ayat Alkitab itu yang selalu dipegangnya dalam melaksanakan pelayanannya
Dokter F X Soedanto merupakan anak bungsu dari enam bersaudara yang lahir di Kebumen, Jawa Tengah. Ayahnya Umar adalah kontraktor dalam pemerintahan kolonial Belanda, dan Ibunya Mursila berprofesi sebagai perawat.
Sebelumnya, dokter Soedanto belajar Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Gadjah Mada. Tetapi ia akhirnya berhenti dan memilih mendaftar di sekolah kedokteran sesuai dengan keinginan ibunya.
Lulus pada tahun 1975, Soedanto diwajibkan pemerintah untuk melakukan pelayanan di daerah pedesaan.
Beliau memilih Irian Jaya yang sekarang disebut Papua sebagai tempat tujuan pelayanan karena sangat menyukai daerah tersebut.
AKU MELELEH
Jumat, 07 Januari 2022
Penghinaan Bahar Smith kepada KSAD Jenderal Dudung Abdulrahman
Tulisan Profesor Prof. Budi S. Purwokartiko
(Rektor ITK) tentang penghinaan Bahar Smith kepada *KSAD Jenderal Dudung Abdulrahman*
*_"MENYEMBAH POHON"_*
Ketika Bahar Smith (Arab) bilang bahwa kalau nggak ada orang Arab, Dudung masih menyembah pohon, maka dia telah salah besar memahami kehidupan spiritual orang2 Nusantara. Dia telah melecehkan kaum pribumi. Iya saya menyebut kaum pribumi untuk membedakan dengan kaum pendatang dari Timur Tengah yang arogan dan merasa superior.
Bahar nggak paham tentang kehidupan spiritual bangsa ini. Sebelum Hindu Buddha datang, orang Jawa Kuno sudah punya kepercayaan Kapitayan. Mereka menyembah Sanghyang Taya, sesuatu yang suwung, kosong , tidak bisa dinalar dan di kuantifikasi. Orang Sunda sudah punya kepercayaan Sunda Wiwitan yang menyembah Sang Hyang Reksa, yang punya kehendak, yang punya karsa, yang memelihara.
Orang Hindu pun percaya kepada Sang Hyang, sebutan untuk Tuhan. Sebelum Islam datang, orang2 Nusantara sudah tahu cara bertuhan. Tetapi itu sering diremehkan oleh para guru agama, lalu disalahkan, dikafirkan. Orang Jawa (Nusantara) tidak sebodoh itu dalam hal spiritualisme.
Kalau mereka disebut penganut animisme-dinamisme bukan berarti mereka menyembah pohon. Mereka percaya tanaman, batu, hewan, semua makhluk punya kekuatan. Mereka perwujudan Tuhan dan harus dihargai dan diberi kesempatn hidup. Tuhan hadir di benda2 itu. Mereka menyembah Tuhan dengan sarana pohon , batu dsb. Orang Hindu ke Pura untuk bersembahyang bukan untuk memuja Pura. Mirip orang Islam jauh2 ke Arab untuk mengelilingi Ka'bah. Itu hanya sarana. Yang mereka sembah Tuhan. Walau memang ada yang menuhankan batu kotak itu, bahkan berebut memegang/mencium hajar aswat, padahal itu cuma batu hitam. Mirip dengan mereka yang menyebut infrastruktur tidak enak dimakan. Memang infrastrukur itu sarana untuk mencari makan, mirip ka'bah atau candi atau pura. Otak cethek memang susah diajak maju.
Orang islam percaya Tuhan itu dekat dengan urat nadi, di sisi lain Tuhan bersemayam di arsyi, di langit ke tujuh. Malah kadang Tuhan itu dimanusiakan, secara fisik, mirip seperti imajinasi manusia: duduk di singgasana, gampang marah, gampang menghukum, murka kalau nggak disembah. Kalau mau jujur cara orang Islam menggambarkan Tuhan malah kalah canggih dengan penganut Kapitayan yang menyebutnya SangHyang Taya, suwung, kosong, sulit digambarkan atau diasosiasikan dengan sesuatu.
Jadi kalau Bahar paham, dia tidak seharusnya merendahkan Pak Dudung dan kita bangsa Indonesia. Coba lihat siapa yang punya pabrik, industri, bank swasta, penerbangan swasta, perusahaan bis? Apa mereka yang merasa superior itu punya kontribusi ekonomi ke bangsa kita? kepada siapa rakyat pribumi bekerja dan mendapatkan gaji bulanan?
Jadi kalau di sini cuma numpang, tidak perlu arogan. Saya ikut tersinggung meski Bahar menyebut Dudung, Dudung adalah representasi rakyat Indonesia. Dengan sangat melecehkan cara dia menyebut KSAD TNI Jenderal Dudung
Mungkin dia tidak waras, mengalami gangguan jiwa, tetapi apa yang dia katakan dan beberapa orang yang selalu secara implisit menganggap ras Arab itu superior sesungguhnya sedang membuka jalan perpecahan di negeri ini. Orang2 begitu tidak bisa dbiarkan, akan merusak dan daya rusaknya makin luas. Banyak orang bodoh yang mau diperalat. Sehebat2nya orang pribumi memuja Rizieq atau Bahar, nggak akan Rizieq mengawinkan anaknya dengan orang Jawa. Mereka itu rasis dalam hal ini. Ini yang harus dipahami. Orang pribumi demikian terbuka dalam pergaulan, tetapi itu dimanfaatkan oleh segelintir pendatang.
*Saya muslim* tetapi saya tidak ingin melecehkan cara orang lain beragama atau bertuhan. Saya muslim tapi saya menghargai manusia dari kelakuan dan kinerjanya bukan dari ras apa. Saya muslim tapi saya menggunakan akal sehat untuk bertindak. Saya muslim tapi saya nggak mau membayar mahal atau antri bertahun2 sekedar untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
Kalau cara Bahar Smith dan sejenisnya berkomunikasi tidak diubah, dia bisa memicu perpecahan di sini. Jangan salahkan kalau ras Bahar Smith akan menjadi musuh bersama.
*Rektor ITK*
Sumber
Rabu, 24 November 2021
Keputusan Hakim Pada Pencuri Kecil
Putusan tak umum yang diberikan Hakim kepada pencuri kecil. Seorang bocah berusia 15 tahun tertangkap mencuri roti di sebuah toko di Amerika. Untuk mencoba melarikan diri, anak itu pun menghancurkan sebuah rak. Setelah Hakim mendengar kasus ini, dia bertanya kepada anak laki-laki itu:
"Apakah kamu benar-benar mencuri sesuatu?" "Apakah Anda mencuri roti dan keju dan menghancurkan rak?"
Anak laki-laki pemalu itu, menundukkan kepala, menjawab: "Ya."
Hakim: "Mengapa kamu mencuri?"
Anak: "Itu perlu."
Hakim: "Anda tidak bisa membelinya daripada mencurinya?"
Anak laki-laki: "Aku tidak punya uang."
Hakim: "Anda bisa saja meminta uang kepada orang tua Anda"
Anak laki-laki: "Aku hanya punya ibuku yang berjuang dan sakit-sakitan dan tidak punya pekerjaan, Aku mencuri roti dan keju untuknya."
Hakim: "Anda tidak melakukan apa-apa, Anda tidak memiliki pekerjaan?" Anak: "Saya bekerja di pencucian mobil. Aku mengambil cuti untuk membantu ibuku dan itulah sebabnya aku dipecat." Hakim: "Bukankah Anda bisa mencari sesuatu yang lain untuk bekerja di tempat lain?" Setelah percakapan dengan anak itu berakhir, Hakim mengumumkan putusan: "Mencuri terutama mencuri roti adalah kejahatan yang sangat memalukan ... Dan di sini kita semua bertanggung jawab atas kejahatan ini." "Semua orang di ruang sidang hari ini, termasuk saya, bertanggung jawab atas kejahatan ini. "Dengan ini semua orang di sini akan didenda $10 ... Tidak ada yang akan keluar dari sini tanpa memberikan $10."
Hakim mengeluarkan uang $10 dari sakunya ... Mengambil pena dan mulai menulis: "Juga, saya memberlakukan denda $10.000 kepada Pemilik Toko karena menyerahkan anak yang kelaparan ke Polisi. Jika denda tidak dibayar dalam satu jam, Toko akan tetap ditutup." Semua orang di ruang sidang tersebut meminta maaf kepada anak itu dan membayar denda $10. Hakim meninggalkan ruang sidang dengan menyembunyikan air matanya. Setelah mendengar keputusan ... Orang-orang di ruang sidang pun meneteskan air mata mereka.
Aku ingin tahu apakah masyarakat kita, sistem kita, pengadilan kita bisa membuat keputusan seperti itu ...⁉️
Hakim menyatakan: "Jika satu orang tertangkap mencuri roti, semua anggota komunitas, masyarakat dan Negara ini harus malu.!!
Terkadang Hukum begitu angkuh dihadapan para pelaku kejahatan untuk bertahan hidup ... Namun begitu humanis kepada kriminal besar yang berkeinginan menumpuk kekayaan untuk kesejahteraan keluarga dan kelompok mereka.
Houston, 11 Nopember 2021 Dikutip Ref Austin.
Wiwin Agustina
Photo : From Here
Kamis, 11 November 2021
𝙆𝙖𝙥𝙩è𝙣 𝙅𝙡𝙞𝙩𝙝𝙚𝙣𝙜 𝙆𝙧𝙤𝙢𝙤 𝙒𝙞𝙙𝙖𝙜𝙙𝙤
Kapten Jlitheng
Sing tak tulis iki kedadéyan nyata watara taun suwidakan ing sawijining kutha cilik ing Jawa wétan.
Nalika iku aku isih cilik, isih sekolah.
Aku sering dolan ing wismamu.
Wong kiwa tengen ngundang penjenengan mbah Kromo.
Mung kuwi sing tak weruhi.
Ragamu sing kuru aking , uripmu sarwa prasaja, senajan gubug réyot nanging resik gemrining , nétramu tajem, rinengga alis kandel tur ketel, rawis sing njlirit, aku percaya nalika muda mesthi bagus, mung éman ora kagungan putra .
Saben aku sowan , penjenengan crita dongèng wiwit, dongèng kuna nganti crita perjuangan .
kaya ora ana entèké.
Batinku pitakon ?
Nèk nyawang kahananmu sing sarwa prasaja...?
Éwa déné kaya nyolong pethèk.
Presasat kaya wong pendidikan luhur.
Sing anèh manèh saben upacara hari pèngetan nasional senajan saka kadohan mesthi rawuh nyawang saka adoh.
Praupanmu semringah , èsemmu katon yèn penjenengan gembira atimu.
Apa manèh yèn mrisani kemlèbèté sang dwiwarna katon mongkog penggalihmu.
Bubar upacara bendhéra terus mulih sepedha tuwa mbok tuntun urut pinggir dalan mecaki dalan nganti tekan wismamu.
Klambi Sing mbok agem kaya ora tau ganti ya mung kuwi- kuwi waé, clana komboran ireng sabuk othok nganggo slepi, klambi model potong gulon ireng iket warna gadhung mlathi caping amba.
Nganti ing sawijining dina pèngetan 17 Agustus taun pira aku lali.
Aku mbolos ora mèlu upacara.
Aku ketemu penjenengan ngadeg jejeg sangisoré wit ringin papan cedak kanggo upacara.
Nalika aku liwat mbok undang
: "Gus kok ra mèlu upacara "?
:" mboten mbah lagi males ".
Sakala tanganku mbok gèrèt, mbok cengkerem kenceng nganti aku kelaran.
:" Kowé kari mèlu upacara waé wegah apa manèh mèlu berjuang ?
Deloken mripatmu neng Makam Pahlawan kaé !
Kaé totohan nyawa tanpa dibayar korban kanggo bangsa iki dhèwèké ora njaluk opah.
Tujuane mung siji kepéngin Indonesia Merdeka.
O alah gus , aku ndongèngi , nyritani kowé , wiwit ndisik karepku , karebèn thukul jiwa satriyamu , la kok jebul mung kaya ngono...?
Mripaté mencereng katon yèn ngampet nesu.
Aku ora suwala, terus ngadeg jejeg ing cedhaké.
Sauntara iku , upacara wis diwiwiti .
Nalika lagu Indonesia raya ngumandhang lan sang merah putih kumlèbèt munggah tak lirik capingé di bukak terus hormat bendhéra satatané militer.
Aku tiru ing cedhaké.
Pitakonku tansaya muleg ana atiku , panjenengané iki sapa ?
Nalika upacara rampung dhèwèké ora ngalih.
Isih ngadeg ing papan kono.
Ora let suwé ana sawjining perwira militer liwat kono, mbah kromo ngundang perwira kuwi.
:" mas jono ...
Perwira mau nolèh ganti takon
:" Sampéyan sapa ?
Mbah kromo mbukak capingé :
:" Sampéyan pangling kalih kula .. ?
Perwira mau kagèt.
: " Lho kaptèn , kaptèn jlitheng ..?
Perwira mau kurmat cara militer.
: "siap kapten.
Terus nyalami ngambung astané mbah kromo terus ngrangkul, tembungé pedhot-pedhot karo nangis.
:" Kapten panjenengan kula padosi wonten pundi- pundi mboten kepanggih."
Perwira mau katon olehé kurmat lan ngajèni marang mbah kromo.
Mbah kromo mangsuli
: " aku ora nèng ngendi- endi mas jono. Saiki awakmu wis kepénak pangkatmu wis kolonel.
Ora suwé mbah Kromo ngendika. ...
:" Wis gus ayo mulih".,
karo njawil aku.
Aku mung tolah- tolèh katon goblogku karo nurut diboncèngaké sepedha réyot.
Sawisé tekan ngomah, ora watara suwé ana mobil militer mandheg ing omahé mbah kromo.
Kabèh mudhun mlebu omah réyot kuwi.
Kabèh katon ngajèni karo mbah kromo.
Saiki aku lagi ngerti yèn mbah Kromo kuwi jebul sesingloné kapten Jlitheng kromo widagdo, komandan pasukan gerilya , resimèn siluman sing dhèk jaman perang kemerdhékaan paling diwedèni prajurit landa wektu iku.
Yèn bengi kulina njebol bètèng ngorat-ngarit markasé landa.
Sakala wong désa kono pada gumun ora ngira mbah kromo sing mlarat, sing kaya wong bodho kuwi tilas prajurit peng-pengan.
Olèh sawetara wulan saka kedadéyan kuwi mbah Kromo séda ndadak tanpa gerah, wektu séda isih nggegem merah putih lan ing sacedhaké ana piagam lan bintang cilik ana tulisané 𝙋𝙖𝙝𝙡𝙖𝙬𝙖𝙣 𝙂𝙚𝙧𝙞𝙡𝙮𝙖.
Sakala wong désa kono gègèr.
Kanthi cepet pawarta iku sumebar warata sak kutha.
Ora suwé pasukan militer pada teka nyiapake alat kanggo upacara penghormatan militer.
Karangan bunga pada teka kanthi ucapan
: " Ikut berduka cita atas meninggalnya 𝙆𝙖𝙥𝙩è𝙣 𝙅𝙡𝙞𝙩𝙝𝙚𝙣𝙜 𝙆𝙧𝙤𝙢𝙤 𝙒𝙞𝙙𝙖𝙜𝙙𝙤.
Aku nangis rumangsa kélangan.
Sawisé disucèni lan disholati terus diwadhahi pethi dilurupi gendera merah putih.
Dijaga tentara kiwa tengen.
Upacara penghormatan diwiwiti pethi jenasah digawa metu ngliwati pasukan Salvo, kanthi komandhan upacara kolonel Sujono.
Ora sranta wektu iku aku mencolot saka papanku ngadeg hormat sangarepé pethi jenasah .
Aku dicedhaki kolonel sujono terus ngendika
: " wis gus tugasé Kaptèn wis rampung , panjenengané séda dadi kusumaning bangsa.
Kowé lan aku wajib nerusaké perjuangané sing sepi ing pamrih ramé ing gawé.
Aku diajak minggir upacara diwiwiti kanthi tembakan salvo.
Atiku mongkog .
Ya iki prajurit sejati sing pantes tinulad .
Panjenengané disare'ake ing Taman Makam Pahlawan.
𝙎𝙪𝙜𝙚𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙣𝙙𝙖𝙠 𝙆𝙖𝙥𝙩è𝙣
𝙎𝙪𝙜𝙚𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙣𝙙𝙖𝙠 𝙋𝙖𝙝𝙡𝙖𝙬𝙖𝙣
𝙎𝙪𝙜𝙚𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙣𝙙𝙖𝙠 𝙠𝙪𝙨𝙪𝙢𝙖 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙨𝙖.
𝙆𝙪𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙟𝙪𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣𝙢𝙪
𝙎𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙈𝙚𝙧𝙙𝙚𝙠𝙖 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙈𝙚𝙧𝙙𝙚𝙠𝙖
𝘽𝙚𝙧𝙠𝙞𝙗𝙖𝙧 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙎𝙖𝙠𝙖
𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙈𝙚𝙧𝙙𝙚𝙠𝙖 𝘼𝙣𝙟𝙖𝙮è𝙣𝙜 𝘽𝙖𝙬𝙖𝙣𝙖 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖𝙠𝙪
(18/11/2016/11.12)
# Didiek Utoyo
Cah Nganjuk.